Giri Sako-Kuantan Singingi | Bagi masyarakat yang hidup di pedesaan terutama area perkebunan, sering menghadapi tantangan yang sulit terkait dengan akses transportasi, terutama pada saat musim hujan dan cuaca buruk. Salah satu masalah yang selalu terjadi adalah jalan rusak berlumpur.
Jalan rusak berlumpur menghambat aktivitas penting masyarakat seperti sekolah, kesehatan, pasar dan sosial. Hal ini sangat mempengaruhi kegiatan sehari-hari terutama aktivitas ekonomi. Jalan yang rusak memiliki dampak yang signifikan terhadap aktivitas ekonomi desa karena ketika jalan tersebut rusak maka masyarakat tidak dapat mengangkut hasil produksi perkebunan mereka.
“Gambang jalan” merupakan sebuah inovasi yang diterapkan sebagai solusi dalam menghadapi tantangan jalan berlumpur di perkebunan. Gambang jalan dilakukan dengan dengan cara menyusun belahan batang-batang pohon kelapa dan kayu-kayu yang ada disekitar lokasi di sepanjang jalan berlumpur, kemudian di atas susunan kayu tersebut diserak dengan batu koral hingga jalan tersebut dapat dilalui kendaraan yang mengangkut produk-produk pertanian masyarakat.
Unit Desa Giri Sako, pada awal Maret 2024 menggerakkan masyarakat dan pengusaha untuk ikut terlibat dan berpartisipasi aktif mengatasi jalan berlumpur dengan cara gotong-royong mencari, menumbang,membelah dan mengangkut pohon-pohon kelapa yang sudah tidak produktif serta menyusunnya di jalan-jalan berlumpur yang sulit diatasi.
Penerapan gambang jalan dapat memberikan solusi praktis yang lebih hemat biaya, mendorong keterlibatan dan partisipasi masyarakat dengan mengajak masyarakat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan cara yang kreatif.
Dengan “Gambang jalan” Unit Giri Sako memberi solusi, bukan sekedar janji.